Recent Posts

Princess Diaries XI : Royal Wedding



Mia Thermopolis is back!! 

Oke aku tahu sebenarnya buku ini lebih cocok untuk cewek. Tapi terkadang cowok juga butuh bacaan ringan sebagai selingan dan tidak selalu melulu berupa topik serius dan berat seperti Game Of Thrones atau buku-buku Dan Brown. Selain itu aku juga sudah mengikuti buku ini dari seri pertama sekitar 14 tahun yang lalu ketika aku masih kelas 1 SMP. Pada waktu itu salah satu temanku merekomendasikan buku ini ketika kami sedang berkoresponden. A lot of crazy things happened during those time, dan kebetulan tokoh utama pada buku ini berumur kurang lebih sama denganku sehingga konflik-konflik yang terdapat di dalamnya cukup mengena buatku. Buku ini jugalah yang membuatku jatuh cinta pada gaya penulisan Meg Cabot menggunakan sudut pandang orang pertama dan membuatku mengoleksi hampir seluruh bukunya. 

Singkat cerita saja, Princess Diaries menceritakan seorang perempuan remaja berumur 14 tahun yang tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa ia adalah seorang putri dari sebuah kerajaan kecil di Eropa bernama Genovia. Seketika itu juga kehidupannya berubah total. Ia yang tadinya bukan siapa-siapa menjadi pusat perhatian di sekolahnya dan mulai menjalani kehidupan menjadi putri dan belajar untuk memerintah sebuah negara. Dengan sepuluh buku yang sudah terbit, aku rasa aku tidak mungkin menceritakan semuanya di sini. Pada dasarnya setiap buku menceritakan kehidupan sehari-hari Mia dan teman-temannya. Mulai dari kisah asmaranya, asmara temannya, persahabatannya, keluarga kerajaannya, keluarganya, keluarga teman-temannya, pengawalnya, negaranya, neneknya, sekolahnya dan masih banyak lagi. Sepuluh buku yang lucu, menarik dan terkadang menegangkan yang juga menemaniku sejak kelas 1 SMP sampai aku kuliah. Meg Cabot sudah menentukan bahwa buku kesepuluh akan menjadi buku terakhir seri Princess Diraries dan terbit pada tahun 2009. Buku itu juga menjadikan kelulusan Mia dari SMUnya sebagai temanya. Enam tahun kemudian dan aku dikejutkan bahwa Meg Cabot memutuskan untuk melanjutkan kembali serial Princess Diaries. Sesuatu yang disambut suka cita olehku dan tentu seluruh fansnya. 

[SPOILER ALERT] 

Mia Thermopolis sudah berusia dua puluh enam tahun di buku terbaru ini. Dan sesuai judulnya, Michael Moscovitz melamarnya. Banyak hal terjadi selang beberapa tahun dari buku sepuluh ke buku sebelas. Ayah angkat Mia, Mr. Gianini, yang juga guru Aljabarnya sewaktu SMA meninggal dunia karena serangan jantung, Michael mendirikan perusahaan yang dinamai Pavlov Surgical yang berasal dari nama anjing kesayangannya yang berfokus pada robotik untuk proses operasi. Lily Moscovitz mengambil jalur hukum, sesuatu yang bertolak belakangan dengan impiannya dulu, Lana Weinberger sudah menikah dan memiliki anak, sementara Tina Hakim Baba masih berkutat dengan putusnya ia dengan Boris Pelkowski di buku sepuluh dan sedang dalam proses mengambil gelar kedokteran psikologi, dan Grandmere... well masih tetap Grandmere. Tapi tentu hal yang paling mengejutkan adalah bahwa Mia PUNYA ADIK!! Well tentu bukan Rocky maksudku, anak dari hasil pernikahan ibu Mia dengan Mr. Gianini, namun anak tidak sah dari hubungan gelap ayah Mia dengan perempuan lain bernama Olivia. Hal ini disembunyikan oleh ayahnya selama dua belas tahun karena perjanjiannya dengan sang ibu yang tidak mau anaknya diekspos karena ia adalah seorang putri kerajaan. Dan Mia tentu saja seperti biasa tidak bisa tinggal diam ketika ia tahu adiknya akan dibawa oleh pamannya ke negara bernama Qalif di Timur Tengah. 

Kembalinya kisah Mia dalam Princess Diaries ini membawa sedikit elemen nostalgia bagiku dan aku yakin juga bagi hampir seluruh pembacanya. Karakter dan kehidupan Mia sangat dekat denganku setelah membaca sepuluh buku hariannya. Aku rasa buku inilah yang mengeluarkan rasa ingin tahuku akan budaya negara lain terutama Amerika karena menurutku Meg Cabot cukup luar biasa dalam menuliskan dan menggambarkan dunia Mia melalui sudut pandang orang pertama. Menurutku ia sangat berhasil membuat karakter ini menjadi begitu nyata karena banyak elemen-elemen dalam dunia nyata yang ia masukan ke dalam bukunya seperti komentar Mia ketika dua filmnya yang dibintangi oleh Anne Hathaway di rilis, artis-artis papan atas yang berkunjung dan kenal dekat dengan nenek Mia, bagaimana Mia sangat peduli terhadap lingkungan, sampai undangan pernikahan Kate Middleton dan pangeran William. Unsur humor juga tidak ketinggalan, terutama ketika Lily Moscovitz menirukan percakapan populer ala Liam Neeson dari Taken, yang sayangnya ketika diterjemahkan ke bahasa Indonesia jadi kurang mengena. “I’ve got a specific skills. Skills that I acquired after a very long time of career, skills that make me a nightmare for people like you.” Bayangkan ketika Lily mengucapkannya ketika Mia membutuhkan bantuannya. Ia menjadi sama mengerikannya dengan Liam Neeson. Dengan caranya sendiri. Banyak terminologi film-film yang selalu hadir dalam buku Princess Diaries, dan bagiku yang juga cukup sering nonton film menjadi salah satu daya tarik tersediri. Aku masih ingat ketika Mia mengutip opening song dari FRIENDS “So no one told you life was gonna be this way” dan ia mengamininya karena tidak ada seorangpun yang mengatakan bahwa ia akan menjadi seorang putri. 

Beberapa sedikit kekecewaanku adalah meskipun ini judulnya Royal Wedding, namun sangat sedikit sekali pembahasan persiapan pernikahan itu sendiri. Buku ini lebih berfokus kepada bagaimana Mia ternyata memiliki adik dari hubungan gelap ayahnya. Dan cara Mia mengatasi setiap masalah masih sama seperti ketika ia berusia delapan belas tahun. Kurasa gap yang ada dari buku sepuluh ke sebelas cukup besar sehingga Meg merasa apabila ia merubah terlalu drastis kepribadian Mia, hal itu justru menghilangkan karakter dan sifat Mia yang sudah lama dikenal oleh fans. Sehingga meskipun sesungguhnya ada jeda beberapa tahun, namun aku tidak merasakan perubahan karakter dan kedewasaan dari Mia itu sendiri. Namun bagiku memang hal tersebutlah yang membuat cerita ini masih menarik untuk diikuti. 

Meg juga membuat buku ini sebagai penghubung untuk buku barunya mengenai buku harian adik Mia. Karena Meg adalah spesialis tema Young Adult, sehingga aku pikir ia tidak bisa melanjutkan kisah Mia yang sudah dewasa dan akan segera memiliki anak kembar. Jadi ia menciptakan lagi karakter Olivia, si adik Mia yang berusia dua belas tahun. Bagiku masih banyak yang bisa di eksplor oleh Meg dalam dunia Mia. Aku akan sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana Mia melalui masa kuliahnya dan aku harap Meg Cabot masih mau menuliskannya lagi sebagai salah satu spin off. 

PS : Fat Louie masih ada, namun ia sudah tua dan sudah tidak makan kaus kaki lagi. Kerjanya sekarang hanya makan dan tidur saja. 


Princess Diaries XI : Royal Wedding Princess Diaries XI : Royal Wedding Reviewed by Steven on July 12, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.