Recent Posts

Game of Thrones : History and Lore (Episode 3)




The Mad King 
Aegon membuat Iron Throne dari pedang musuh-musuhnya yang dilelehkan oleh api naga dan dijadikan satu. Ibukota King’s Landing dibangun di bagian timur pesisir tempat Aegon dan saudarinya tiba pertama kali, dan Aegon memerintahkan pembangunan istana di bukit tertinggi, The Red Keep. Clan Targaryen berkuasa selama 300 tahun lamanya sampai masa Aerys Targaryen atau yang biasa kemudian disebut sebagai The Mad King. 


Pemerintahan Aerys terlihat sangat baik pada awalnya, namun hal itu tidak lepas dari pengaruh penasihatnya, Tywinn Lannister sebagai Hand of the King selama 20 tahun lamanya. Aerys semakin lama terlihat semakin paranoid, iri dengan kesuksesan yang banyak dikreditkan kepada Tywinn. Ser Ilyn Payne, kapten dari pasukan pengaman Tywinn kedapatan mengomentari tentang siapa sebenarnya penguasa Westeros. Sebagai akibatnya, Aerys memerintahkan pengawalnya untuk mencabut lidahnya dengan tang besi panas. 
Tywinn punya keinginan untuk menikahkan putrinya, Cersei Lannister dengan Rhaegar Targaryen, anak dari Aerys. Namun bukannya menyetujui untuk bersatu dengan clan pengikut setianya dan bertambah kuat, Aerys lebih suka menghina Tywinn dengan menikahkan Rhaegar dengan Elia Martell dari Dorne dan mengindikasikan bahwa clan Lannister tidak pantas dengan Targaryen. Tidak cukup sekedar itu, Aerys menunjuk Ser Jaime Lannister sebagai Kingsguard. Seorang Kingsguard harus setia selamanya kepada rajanya dan membuat Jaime harus memutuskan hubungan dengan keluarganya membuat Tywinn kesulitan menentukan pewaris dari Casterly Rock.

Tywinn yang sudah lelah dengan tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya oleh Aerys yang semakin lama semakin haus darah dan paranoid, memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi Hand of The King dan kembali ke Casterly Rock. Setidaknya Tywinn berhasil mengundurkan diri dengan hidup-hidup. Penggantinya tidak seberuntung itu.
Clan Stark yang sudah menjadi kepala penjaga bagian utara selama bertahun-tahun dan mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga Targaryen harus terpecah. Rhaegar Targaryen menculik Lyanna Stark. Putri dari Rickard Stark dan tunangan dari Robert Baratheon. Kakak laki-lakinya, Brandon Stark murka dan pergi ke King’s Landing menuntut dibebaskannya adik perempuannya dan Rhaegar dibunuh. Aerys menahan Brandon karena berkhianat dan memanggil ayahnya untuk datang ke King’s Landing untuk menebus anaknya. Ketika Rickard mematuhi panggilan tersebut, Aerys tiba-tiba menjadi semakin marah dan menahan Rickard juga karena berkhianat. Rickard Stark dibakar hidup-hidup oleh Aerys di depan mata Brandon Stark.

Brandon yang juga ada disana dipasangkan sebuah tali kulit yang terhubung dengan alat pencekik melilit di lehernya. Aerys mengatakan bahwa Brandon bisa menyelamatkan ayahnya.

Sebuah pedang diletakan di lantai jauh dari jangkauan Brandon, dan semakin Brandon berusaha menggapai pedang tersebut, semakin alat tersebut mengencang di lehernya. Brandon Stark mencekik dirinya sendiri mencoba membebaskan ayahnya yang dipanggang hidup-hidup di dalam jubah perangnya. Aerys dilaporkan tertawa histeris ketika kedua orang tersebut dibunuh secara brutal di hadapannya.
Aerys yang takut akan adanya balas dendam memutuskan untuk menghabisi seluruh keluarga Stark. Ia memanggil Eddad Stark dan juga tunangan Lyanna, Robert Baratheon melalui Jon Arryn yang mengasuh mereka. Namun Lord Arryn menggabungkan Clan Stark dan Clan Baratheon dalam pemberontakan. Robert bersumpah akan membunuh Rhaegar dan menyelamatkan Lyanna. 


Game of Thrones : History and Lore (Episode 3) Game of Thrones : History and Lore (Episode 3) Reviewed by Steven on May 13, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.