Recent Posts

Seoul Escape (Episode 2)



Tujuan kami pada hari berikutnya adalah mengunjungi Nami Island. Nami Island dapat ditempuh dengan 2 cara, menggunakan kereta atau menggunakan subway. Sangat disarankan menggunakan kereta padapagi hari, selain bisa mendapatkan tempat duduk, kereta juga tidak membutuhkan transit untuk mencapai stasiun tujuan. Karena kami kesiangan maka kami memutuskan untuk naik Subway menuju Gapyeong station dan bertemu Williem di sana. Sesampainya di Gapyeong untuk menuju ke Nami harus menggunakan taxi. Keluar stasiun kita bisa langsung melihat antrian taxi di tempat yang sudah disediakan, taxi disana sudah tahu kalau kita akan ke Nami, perjalanan menggunakan taxi hanya 5 menit. Sesampainya di sana kita harus membeli tiket untuk menyebrang, harga tiket untuk foreigner adalah 8,000 Won. Penyebrangan hanya membuthkan waktu 5 menit, dan karena kami datang pada hari Minggu, maka Nami terlihat sangat ramai. 


 Nami island terkenal karena menjadi lokasi syuting film Winter Sonata yang terkenal itu. Sebuah area yang luas dan indah yang ditumbuhi banyak pohon-pohon dan beberapa spot suka dijadikan tempat berpiknik. Kami makan siang dan berjalan-jalan mengelilingi area tersebut. Tidak banyak yang bisa dilakukan di Nami selain menikmati alam, dan karena waktu sudah cukup sore maka kami memutuskan untuk mengakhiri perjalanan di Nami. 

At Han Gang River

Who wouldn't like this in a very windy and cold weather
Perjalanan berikutnya adalah kami ingin pergi menikmati pertunjukan air mancur di Han Gang river, sebelumnya kami bertemu Renny terlebih dahulu di Myeongdong dan makan malam Jjangmyeon. Jjangmyeon adalah mie Korea yang berwarna hitam, karena kami cukup sering melihatnya di film-film membuat kami ingin mencobanya. Han Gang River adalah salah satu sungai yang paling terkenal di Korea. Pada malam hari sungai itu menampilkan air mancur yang keluar dari jembatan layang yang melintas diatasnya sambil diputarkan lagu. Kami duduk menikmati atraksi air mancur tersebut sambil menyantap sejenis Fried Chicken yang dilumuri saos dan disantap sebagai snack. Kawasan tersebut sangat indah, bersih dan luas dikelilingi taman-taman. Baru 2 hari aku di Seoul dan aku sudah jatuh cinta dengan kota tersebut. Sebuah kota yang bersih, sejuk, indah dengan infrastruktur dan transportasi yang rapi dan mudah diakses serta orang-orang yang tertib. Melihat Seoul dan membandingkannya dengan Jakarta membuat Jakarta menjadi sangat terbelakang sekali.
 
Sokcho
Pada hari berikutnya kami akan menuju Mount Seorak. Mount Seorak terletak di luar kota Seoul yaitu kota Sokcho. Perjalanan ke Sokcho membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam menggunakan bus. Terminal bus tersebut dapat dijangkau menggunakan subway dan berhenti di Express Bus Terminal. Biaya yang diperlukan kalau aku tidak salah ingat sekitar 18100 Won untuk sekali perjalanan. Sekali lagi aku sangat takjub dengan bus yang aku naiki, bus berangkat sekitar setengah jam sekali dan selalu tepat waktu, kursinya sangat nyaman dengan sandaran kepala yang bisa digeser ke belakang dan sandaran kaki bisa dinaiki. Aku merasa seperti sedang duduk di kursi Premiere 21. Setibanya di kota Sokcho, kami harus naik bus sekali lagi untuk menuju kawasan Seoraksan. Kami menghadapi sedikit kesulitan, Sokcho tidak memiliki petunjuk selengkap Seoul dan kota tersebut sangatlah sepi. Kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu, padahal saat itu sudah jam 3 sore.

Our Lunch
Setelah makan siang, kami mencoba bertanya kepada pemilik rumah makan tersebut dimana kami harus menunggu bus, kesulitan kedua adalah karena sang pemilik rumah makan adalah seorang ahjumma (wanita dengan umur sekitar 30an) dan satu lagi juga seorang wanita lebih tua yang terlihat seperti ibunya dari si wanita pertama, mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Maka Cath dengan pedenya bertanya dalam bahasa Korea, ya dikarenakan dia sangat sering nonton film Korea membuat dia sedikit-sedikit mengerti bahasa Korea. Si wanita pertama keluar dari rumah makannya dan menunjukan lokasi dimana kami harus menunggu bus, yaitu persis di seberang rumah makannya. Kami menyeberang dan tidak lama kemudian bus yang kami tunggu tiba. Untuk ke Seorak bisa menggunakan bus dengan nomor 7 atau 7-1 dan ketika naik bus, aku dengan polosnya mengeluarkan kartu Tmoney untuk di tap di bus tersebut yang tentu saja tidak bisa karena Tmoney hanya bisa digunakan di Seoul, ternyata kami harus membayar cash. Masukan uang sebesar apapun kembaliannya akan berupa pecahan koin. 


Bus membawa kami ke puncak daerah Sokcho kawasan Seoraksan dan kami berhenti di hotel tempat kami akan menginap yaitu Kensington Stars. Sebuah hotel bintang 5 bernuansa Inggris yang cukup besar berlokasi persis dibawah pintu masuk Seorak. Untuk memasuki kawasan Seorak, kami harus membayar sekitar 3000 Won per orang dan karena tujuan kami adalah untuk naik cable car ke puncak gunungnya maka kami harus membayar lagi tambahan sekitar 10000 Won per orang. 

Cable Car


In the Mountain
Sesampainya di atas, hujan turun. Dikarenakan kawasan tersebut sangat dingin, hujan yang turun berupa butiran es. Aku jadi teringat ketika aku ada di Swiss, mungkin kalau hujan turun terus menerus kawasan tersebut akan bersalju. Meskipun Seorak adalah sebuah gunung, proses pendakian tidak seperti mendaki gunung-gunung pada umumnya. Jalan menuju ke atas sudah dibuatkan berupa tangga, sehingga menjadi lebih aman untuk terus naik ke atas. Kami tidak berlama-lama di kawasan tersebut dikarenakan waktu sudah cukup sore dan cable car sudah memasuki last ride-nya maka kami segera turun dan berkeliling area setempat untuk menikmati kawasan Seorak. 

Karena hotel kami berada cukup di atas kota Sokcho, kami kesulitan untuk mencari makan malam. Satu-satunya makan malam yang tersedia adalah dengan memesan di hotel yang mana harganya sangat mahal. Tidak ada rumah makan, restoran ataupun convenience store di dekat hotel. Pada akhirnya resepsionis memberi tahu kami bahwa untuk ke convenience store terdekat berjarak 1 stasiun dari posisi hotel kami turun ke bawah. Kami memutuskan untuk turun 1 stasiun ke bawah untuk membeli mie instant di convenience store sebagai makan malam kami.

(Bersambung)
Seoul Escape (Episode 2) Seoul Escape (Episode 2) Reviewed by Steven on August 25, 2015 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.