Recent Posts

Seoul Escape (Episode 3)


Kami menyelesaikan sarapan sepagi mungkin demi mengejar bus secepatnya agar kami bisa kembali ke Seoul secepatnya. Pada akhirnya kami berhasil naik bus jam 9.30 dan kembali menikmati kursi bus yang nyaman dan tertidur sampai kami tiba di Seoul. Tiba di Seoul sekitar pukul 12 siang kami memutuskan untuk langsung menuju ke Namsan tower, tujuan yang sempat ter-cancel di hari pertama. Dari Express Bus Terminal naik subway menuju Chungmuro station, lalu lanjut naik bus nomor 05 atau nomor 02. Kami menaiki bus nomor 05 dan berhenti terakhir di Namsan Tower, sepanjang jalan menuju Namsan Tower kami melewati beberapa kawasan Namsan yang dipenuhi pohon-pohon sakura yang indah, pohon-pohon tersebut tumbuh tinggi di pinggir-pinggir jalan sehingga membuat kami seakan-akan berjalan memasuki terowongan pohon, rasanya ingin sekali turun dan mencoba berjalan kaki sambil menikmati pemandangan tersebut. Namun kami mengurungkan niat tersebut karena ingin melihat terlebih dahulu kawasan Namsan Tower yang terkenal dengan kumpulan gembok-gemboknya. 

The Tower Itself



Namsan Tower terkenal dengan gembok-gembok yang dipasang oleh para pasangan di sekeliling pagar kawasan tersebut, aku sendiri juga kurang tahu sejarah kawasan tersebut, mungkin sebagai bukti untuk ikatan sepasang kekasih agar terus bersama (sok tahu aja lah). Pada saat itu kawasan tersebut dipenuhi para pelajar-pelajar yang kelihatannya sedang study tour di sana. Hujan turun rintik-rintik membuat udara yang sebelumnya sudah dingin menjadi tambah dingin. Untungnya aku sempat membeli payung sebelum pergi ke Namsan. Kawasan Namsan juga menyediakan beberapa tempat wisata seperti cable car untuk naik ke puncaknya, katanya sih mirip kayak naik ke Monas deh, aku sendiri tidak terlalu tertarik untuk menaikinya karena harus bayar lagi. Ketika kita membeli tiket untuk naik cable car, maka kita juga bisa memasuki museum Teddy Bear. Aku pernah melihatnya di salah satu acara dimana museum tersebut menampilkan koleksi Teddy Bear dari zaman
ke zaman dan kebetulan aku dan Catharine tidak terlalu tertarik untuk melihat koleksi boneka tersebut. Kami hanya memutuskan untuk foto-foto sebentar dan memasang gembok yang sudah kami siapkan dari Indonesia sebelumnya, karena kalau mau beli disana harganya bisa cukup mahal. Sekitar 12,000 Won kalau aku tidak salah ingat. Kawasan Namsan juga dikelilingi banyak pohon sakura pada musim semi, kawasan ini menjadi salah satu lokasi prewedding bagi banyak pasangan karena pemandangannya yang kerennn.. Selesai dari Namsan kami sempat kembali ke hotel dan cari makan di sekitar hotel, kami masuk ke sebuah rumah makan yang kami anggap menarik, dan ternyata setelah masuk kami diberikan daftar menu makanan full dalam bahasa korea dan tanpa gambar, how in the hell can we read that?, bisa-bisa bagaikan memilih kucing dalam karung. Cath memfoto menu tersebut dan mengirimkannya ke Williem untuk minta diterjemahkan.The power of technology


Inha University

Seselesainya dari makan, kami merencanakan untuk mengunjungi kampus dan tempat tinggal Williem di Inha, kami harus naik bus untuk menuju ke sana, antrian bus sangat rapi, di pinggir jalan sudah terdapat nomor-nomor bus dan orang yang mau naik harus berbaris di nomor tersebut dan bus akan berhenti pada nomor yang sudah disiapkan. Perjalanan menuju Inha memakan waktu 1 jam, dengan bus yang nyaman kami tidak terlalu mempermasalahkan waktu perjalanan tersebut. Inha menjadi kampus kedua yang kami kunjungi, sama seperti Ewha, kampus ini sangat besar dan indah dikelilingi pohon sakura. Kami berkunjung ke apartemen Williem dan menikmati makanan sekitar kampus yang sudah pasti dipenuhi banyak pilihan makanan. Kami pergi ke department store untuk melihat barang-barang yang dijual di supermarket sana dan membeli beberapa oleh-oleh. Selesai membayar di kasir, kasir tidak menawarkan dan membungkus ke plastik seperti pada supermarket di Indonesia, melainkan Williem membawa kami ke sebuah area dimana di sana terdapat banyak kardus-kardus bekas dan tali yang sudah disiapkan, kami harus memilih dan mempacking sendiri barang belanjaan kami ke dalam kardus bekas tersebut. Selesai berbelanja karena sudah jam 11 malam, kami mengejar bus terakhir untuk kembali ke hotel kami. 
It's Everland


On the next day, tujuan kami berikutnya adalah Everland, Everland adalah sebuah theme park mirip Dufan dalam skala yang lebih besar dan lebih bersih tentunya. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam menggunakan bus. Aku tidak tahu mungkin jadwal kami salah, meskipun kami pergi pada hari biasa dan berharap suasanan akan sedikit lebih sepi, namun kami salah besar, di sana ramai sekali dan penuh dengan anak-anak seumuran SMP/SMA. Jangan-jangan hari itu memang sedang libur sekolah. Pengalaman yang sangat tidak menyenangkan bagiku, permainannya menurutku lebih cocok untuk anak kecil dan kurang menantang. Hal yang cukup membuatku sedikit aneh adalah, banyaknya anak-anak perempuan yang bahkan aku pikir masih kelas 6 SD atau SMP selalu menggunakan make up setiap saat, bahkan saat mau main permainan sekelas Arung Jeram yang pasti basah saja mereka make up an dulu, oh my God!! Aku tau sih Korea memang terkenal dengan produk kosmetiknya, namun aku tidak tahu bahwa perempuan di sana sangat begitu insecure dan begitu tidak percaya diri tanpa make up. Setiap arena permainan mengharuskan kita untuk antri selama kurang lebih satu jam dan pada akhirnya kami hanya bermain sekitar 5-6 permainan saja, aku bosan dan tidak menikmatinya. Meskipun begitu Everland memiliki dekorasi dan pemandangan yang cukup indah.


Our Nanta Ticket


With The Performer

Sepulang dari sana kami menuju Myongdong untuk mengikuti acara Nanta Show. Ini pertama kalinya aku masuk dan mengikuti sebuah show panggung. Nanta Show adalah acara memasak yang sudah ada cukup lama dimainkan oleh 5 orang profesional, meskipun acara memasak namun mereka menampilkannya secara akrobat dan sedikit komedi. Total sekitar 1 jam menontonnya dan aku sangat menyukainya. I think it’s an amazing show, pada akhir acara kami mendapatkan kesempatan berfoto dengan para pemainnya. Selesai nonton dan karena theater Nanta berada di tengah-tengah pusat Myong Dong maka kami memutuskan untuk jalan-jalan sebentar, jalanan Myongdong adalah sebuah jalanan yang dipenuhi tempat belanja, banyak sekali street food, fashion dan pastinya kosmetik. Jalanan itu sangat ramai meskipun waktu sudah semakin malam. Setelah puas berkeliling maka kami kembali ke hotel. 

(Bersambung)
P.S. : We're gonna take a break for a while for the final episode
Seoul Escape (Episode 3) Seoul Escape (Episode 3) Reviewed by Steven on September 01, 2015 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.